Liturgi Ibadah Pra Natal Jemaat Musafir Kleak Kolom 6
Persiapan : * Kidung-kidung
Natal
* VG WKI Kolom 6
TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat berdiri)
Pemimpin :
Ada salam menyapa dalam kasih setia yang tiada terukur
Jemaat : Itulah kasih setia Allah, sumber pengharapan kita
Pemimpin :
Ada kasih lembut dan damai sejahtera
Jemaat : Itulah salam sejahtera Kristus Tuhan Sang Penebus
Pemimpin :
Ada sukacita dan kebahagiaan yang tulus
Jemaat : Itulah sukacita persekutuan yang dipenuhi Roh Kudus
................... saat teduh.................
Pemimpin : Ibadah perayaan menyambut Natal Yesus Kristus malam hari ini,
ditahbiskan di dalam nama Allah Bapa yang telah menyatakan diri dan kehendakNya
di dalam Yesus Kristus Juruselamat dunia ini, dan yang selalu menyertai serta
menuntun kita dalam RohNya yang Kudus. Hanya bagi Dialah Kemuliaan dan Hormat
untuk selama-lamanya. Amin
Salam Sejahtera dari malaikat Tuhan
yang disampaikan kepada Maria menjadi salam sejahtera untuk kita saat ini.
Jemaat : Salam sejahtera dari Tuhan juga menjadi salam sejahtera untuk
saudara
Menyanyi KJ No. 96 :
1,2,5 DI MALAM SUNYI BERGEMA
Semua : Di malam sunyi bergema nyanyian mulia
Malaikat turun mendekat dengan
beritanya
Sejahtera bagi dunia t’lah
datang penebus
Heninglah bumi mendengar nyanyian
yang kudus
Bapak/Ibu : Tetap malaikat menembus angkasa yang gelap
Membawa kidung damaiNya dibumi yang
penat
Sayapnya dikembangkannya di atas
yang sendu
Di kancah dosa terdengar nyanyian
yang kudus
PRA :
T’lah hampir penggenapannya nubuat kaum nabi
‘Kan datang zaman mulia indahnya
tak terp’ri
Seluruh dunia ‘kan penuh
sejahtera Penebus
Serta mengulang menggema nyanyian
yang kudus
PERENUNGAN DIRI (Jemaat
duduk)
PROLOG
“ Mari kita renungkan.......merayakan Natal kelihatannya gampang-gampang
susah. Susah dalam arti berbahaya dan beresiko; Ibarat berjalan di tepi sawah
pada waktu malam tanpa bantuan cahaya, kalau kurang hati-hati bisa terperosok.
Yang paling mencolok, adalah bahwa kita mudah terperosok dalam
komersialisasi natal. Tanpa kita sadari, Natal telah kita jadikan sumber
rupa-rupa bisnis dan rejeki. Natal seolah-olah sudah tidak terpisahkan dari
pohon terang, parsel, kartu natal, kue natal, tour natal dan sejumlah komoditas atau barang dagangan
lainnya. Jadi seandainya Yesus datang pada perayaan natal zaman sekarang,
mungkin dengan terheran-heran Ia berpikir “ Apa hubungannya barang-barang ini
dengan kelahiranKu?”
Tak dapat dipungkiri pula kita jatuh dalam kesibukkan natal. Beberapa
minggu sebelumnya kita kena demam natal. Di rumah, di sekolah, di gereja atau
di tempat kerja. Belanja ini dan itu, menyiapkan rupa-rupa hal,menghadiri
pertemuan sana sini. Apalagi pada hari pelaksanaannya kita bernyanyi : Malam
Kudus Sunyi Seyap. Indah nian syair lagu itu, namun, hati kita tidak sunyi
seyap. Hati kita hiruk pikuk dan hinggar binggar.
Sadarkah kita bahwa kita terperosok dalam keramaian suasana gemerlapan dan
kemewahan? Tahukah kita bahwa sebenarnya yang sedang kita rayakan adalah
kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga yang sederhana dan miskin.
Mungkin kita tidak sadar bahwa ketika dalam emosi merohanikan Natal, kita
sering berkata bahwa kita perlu membuka hati kita menjadi palungan supaya
“Yesus lahir di hati kita? “ Kata-kata itu kedengaran bagus, tetapi tahukah
kita apa maknanya? Sadarkah kita bahwa dengan berteriak seperti seorang
demonstran yang mendesak agar natal ditindaklanjuti keadilan adalah hanya
slogan semata?
Sekali lagi, coba kita renungkan bahwa ternyata kita juga jatuh dalam
kemunafikan Natal. Pada hari Natal tiba-tiba kita berubah menjadi baik hati,
damai dan pemurah. Tetapi begitu Natal usai, seketika itu pula kita kembali ke
pola hidup semula yang menyakiti hati Sang Bayi Natal itu.
Apakah kita akan membiarkan pola langkah hidup kita seperti tidak ada
bedanya dengan lampu dan hiasan natal yang hanya menyala selama beberapa hari saja
di bulan Desember?
PERSEKUTUAN YANG MENGAKU DOSA
Pemimpin : Saudara-saudaraku, marilah kita menatap
kembali keberadaan kita selaku umat yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus
Juruslamat dunia dan mengaku dosa kita kepadaNya..
Kami mengaku
padaMu ya Tuhan...
Bapak/Ibu : Kami tidak mampu mencintaiMu dengan sempurna,
karena kami larut dalam kesibukan pekerjaan kami
Pemimpin : Kami mengaku padaMu ya Tuhan...
P & R : Kami tidak dapat mengasihiMu dengan
sempurna. Kami larut dalam egois masa muda dan kesenangan kami. Kami menganggap
diri kami benar, sehingga kami sering mengabaikan nasihat orang tua, padahal
sesungguhnya kami belum tahu banyak hal.
Pemimpin : Kami mengaku padaMu ya Tuhan...
ASM : Kami tidak mampu membalas cintaMu
dengan sempurna. Kami terlalu asyik bermain sehingga kami tidak melakukan
tanggung jawab kami sebagai anak.
Pemimpin : Karena itu kami mohon keampunan dari pada
MU...
Jemaat : “ Ya Tuhan Allah kami sadar akan segala
kesalahan kami. Kuduskanlah kami umatMu yang tidak pernah luput dari
perselisihan, perseteruan, kesalahan berucap, menyakiti hati orang lain karena
perasaan-perasaan dosa, iri hati, dendam serta kemunafikan. Berkenanlah
mengampuni kami ya TUHAN, sehingga ROH Natal mengisi hati kami bukan hanya pada
hari ini saja, melainkan sepanjang tahun.
Berkenanlah
menuntun kami untuk menyadari bahwa ketika kidung malaikat habis bergema,
ketika para gembala sudah kembali ke padang Efrata, ketika orang majus telah
kembali ke negeri mereka, ketika bintang Betlehem telah sirna, ketika itulah
amanat natal justru berawal, yaitu amanat untuk membawa damai sejahtera,
meyembuhkan luka,memberi kelepasan, menyalakan cahaya, membagi senyum bahagia,
meneduhkan jiwa dan melagukan gita pujian sorga.
Inilah doa
kami..AMIN
Menyanyi KJ No. 96 : 3,4 DI MALAM SUNYI BERGEMA
Pel BIPRA : Tetapi dosa pun tetap melanda dunia
Menyangkal kidung
Kabar Baik
sekian lamanya
Hai insan buka
hatimu, mengapa rusuh t’rus ?
Diamkan gaduh dan
dengar nyanyian yang kudus
Jemaat : Hai kamu yang menanggung b’rat, yang
hidup tertekan
Mendaki susah
jalanmu, langkahmupun pelan
Hai lihat, hari
jadi t’rang, bebanmu di tebus
Tabahkan hati dan
dengar nyanyian yang kudus
JANJI KEDATANGAN MESIAS
Pemimpin : Dalam suasana sukacita kita di tempat ini,
disaat ini, marilah kita aktakan pengharapan dari iman kita dalam merayakan
kelahiran Yesus Kristus di Betlehem.
* Nubuatan oleh ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU KOLOM 6
PENYALAAN LILIN TANDA KESEDIAAN MENERIMA TERANG YANG SESUNGGUHNYA
Pemimpin : Marilah kita bersama menyalakan lilin-lilin
ini untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan di antara saudara-saudara serta
kita sama-sama bertekad untuk menjadi terang yang membawa kasih, damai dan
penghiburan bagi hidup keluarga kita dan bagi orang-orang disekitar kita
....(lampu
dipadamkan).............(sementara pemasangan lilin menyanyikan
lagu)................
Menyanyi : Malam Sunyi Senyap
Malam sunyi
senyap bintang-bintang cemerlang
K’lak terdengar
suara bawa kabar senang
Yesus Juru
S’lamat datang di Betlehem
Yesus Juru
S’lamat datang di Betlehem
Bintang-bintangpun Teranglah
Bintang-bintangpun
teranglah, seterang hatiku
Anak Penebus
t’lah datang, menebus dosaku
Lihatlah s’mua
gembala bersuka hati
Serta semua
malaikat datang bernyanyi
Haleluya,
haleluya, haleluya
(setelah semua
lilin menyala, seluruh jemaat)
menyanyi KJ No 92
“ Malam Kudus”
Malam Kudus ,
sunyi senyap
Dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra
dan kudus.
Anak tidur
tenang, anak tidur tenang
...............................
saat teduh...............................
Pemimpin : TUHAN, bila lilin-lilin ini mulai luluh satu
persatu dan bila cahayanya berangsur pudar, berilah kami iman yang teguh, agar
kami bersinar terus, sekalipun menjadi korban karena Engakulah suluh abadi
dalam hidup ini
Jemaat : Jadikanlah kami lilin-lilin abadi untuk
menguak tabir kegelapan di sekitar kami
............(lampu
dinyalakan)......
* VG WKI Kolom 6
PELAYANAN FIRMAN TUHAN
Pembacaan ALkitab
Khotbah :
* VG Remaja dan Pemuda
PERSEMBAHAN SYUKUR
Pemimpin : Di tengah kesukacitaan menikmati berkat,
bimbingan dan pemeliharaan TUHAN, kita semua rindu menghadap hadiratNya.
Marilah kita sapa Dia dalam kekudusan dan kepasrahan, kita persembahkan syukur
kepadaNya, seraya menghayati makna dari kesaksian iman, bahwa “ Setiap
perbuatan yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari Dia yang
adalah Bapa segala terang.”
Jemaat : Semoga pujian dan syukur kami bermakna
bagi hormat dan kemuliaan nama TUHAN
Pelsus : Bersorak sorailah bagi TUHAN semesta
alam. Dia yang sempurna telah memelihara dan membebaskan kita dari malapetaka.
Biarlah TUHAN semesta alam menjadi saksi terhadap syukur kita dan mendengar
puji-pujian dari tempat ini, sebab besar kuasaNya dan tidak terselidiki
jalan-jalanNya
Pemimpin : Marilah kita memberi persembahan sambil
merenungkan bahwa disaat kita memberi bagi pelayanan Allah, maka kita tidak
akan kekurangan melainkan kita diberkati dengan segala berkat yang dari Allah
Menyanyi : KJ No 99 : 1,2 & 3 GITA SORGA BERGEMA
Gita sorga bergema Lahir Raja Mulia
Damai dan sejahtera turun dalam
dunia
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan
bersoraklah serta
Permaklumkan Kabar Baik
Lahir Kristus T’rang Ajaib
Gita sorga bergma Lahir Raja Mulia
Yang disorga disembah, Kristus,
Raja yang baka,
Lahir dalam dunia, dan Maria
bundaNya
Dalam daging dikenal, Firman Allah
yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah
Imanuel
Gita sorga bergema, lahir Raja
mulia
Raja Damai yang besar, Surya Hidup
yang benar
Menyembuhkan dunia , dalam naungan
sayapNya
Tak memandang diriNya, bahkan maut
dit’rimaNya
Lahir untuk memberi , hidup baru
Abadi
Gita sorga bergema Lahir Raja mulia
· VG PKB Kolom 6
DOA SYUKUR/ SYAFAAT
Pendeta : Marilah kita berdoa.......
NYANYIAN PENUTUP
Pemimpin : Jemaat TUHAN, marilah kita berdiri :
Mengakhiri ibadah
ini, mari kita memuji TUHAN dengan menyanyikan
Menyanyi KJ No 120 “ Hai SIARKAN DI GUNUNG”
ASM : Hai siarkan di gunung dibukit dan di
mana jua
Hai siarkan di
gunung lahirnya Almasih
R+P : Di waktu kaum gembala menjaga
dombanya
Terpancar dari
langit cahaya mulia
PKB : Hai siarkan di gunung dibukit dan di
mana jua
Hai siarkan di
gunung lahirnya Almasih
WKI : Terbaring di palungan yang hinda dan
rendah
Sang Bayi
menyampaikan selamat dunia
Semua : Hai siarkan di gunung dibukit dan di mana
jua
Hai siarkan di
gunung lahirnya Almasih
BERKAT
Pemimpin : Di sini.. Di perayaan pra Natal Yesus Kristus, kita telah
menghayati makna Natal. Dari sini pula, di kolom 6 ini kita di utus untuk
memberitakan makna natal dalam pikiran, perkataan dan perbuatan ; disegala
waktu, disemua tempat dan fungsi kita
Pendeta : Kristus Putra Allah memberi sukacita
dengan kehadiranNya di tengah kita dan memberimu damaiNya
Kiranya tangan kasih Tuhan yang lembut, selalu merangkul kita;
Kiranya mata tak terbatas dari Tuhan, senantiasa menilik dan mengawasi
kita;
Kiranya hikmat pengetahuan dari Tuhan, selalu menjadi sumber berpikir,
berkata dan bertindak kita;
Kasih karunia Tuhan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus beserta dengan
saudara-saudara sekarang ini dan selama-lamanya
Jemaat : Amin...amin...amin...amin...amin
(dinyanyikan)
....( jemaat
duduk...saat teduh)..............
bagus liturginya.. GBU
BalasHapusIni liturgi pranatal, tetapi isinya sudah natal ya?
BalasHapus