Jumat, 23 November 2012

Liturgi Ibadah Pra Natal Jemaat Musafir Kleak Kolom 6


Liturgi Ibadah Pra Natal Jemaat Musafir Kleak Kolom 6
Persiapan          : * Kidung-kidung Natal
* VG WKI Kolom 6

TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat berdiri)

Pemimpin          : Ada salam menyapa dalam kasih setia yang tiada terukur
Jemaat              : Itulah kasih setia Allah, sumber pengharapan kita
Pemimpin          : Ada kasih lembut dan damai sejahtera
Jemaat              : Itulah salam sejahtera Kristus Tuhan Sang Penebus
Pemimpin          : Ada sukacita dan kebahagiaan yang tulus
Jemaat              : Itulah sukacita persekutuan yang dipenuhi Roh Kudus
................... saat teduh.................
Pemimpin : Ibadah perayaan menyambut Natal Yesus Kristus malam hari ini, ditahbiskan di dalam nama Allah Bapa yang telah menyatakan diri dan kehendakNya di dalam Yesus Kristus Juruselamat dunia ini, dan yang selalu menyertai serta menuntun kita dalam RohNya yang Kudus. Hanya bagi Dialah Kemuliaan dan Hormat untuk selama-lamanya. Amin
Salam Sejahtera dari malaikat Tuhan yang disampaikan kepada Maria menjadi salam sejahtera untuk kita saat ini.
Jemaat     : Salam sejahtera dari Tuhan juga menjadi salam sejahtera untuk saudara

Menyanyi KJ No. 96 : 1,2,5 DI MALAM SUNYI BERGEMA
Semua     : Di malam sunyi bergema nyanyian mulia
Malaikat turun mendekat dengan beritanya
Sejahtera bagi dunia t’lah datang penebus
Heninglah bumi mendengar nyanyian yang kudus

Bapak/Ibu : Tetap malaikat menembus angkasa yang gelap
Membawa kidung damaiNya dibumi yang penat
Sayapnya dikembangkannya di atas yang sendu
Di kancah dosa terdengar nyanyian yang kudus

PRA          : T’lah hampir penggenapannya nubuat kaum nabi
‘Kan datang zaman mulia indahnya tak terp’ri
Seluruh dunia ‘kan penuh sejahtera Penebus
Serta mengulang menggema nyanyian yang kudus

PERENUNGAN DIRI (Jemaat duduk)

PROLOG
“ Mari kita renungkan.......merayakan Natal kelihatannya gampang-gampang susah. Susah dalam arti berbahaya dan beresiko; Ibarat berjalan di tepi sawah pada waktu malam tanpa bantuan cahaya, kalau kurang hati-hati bisa terperosok.

Yang paling mencolok, adalah bahwa kita mudah terperosok dalam komersialisasi natal. Tanpa kita sadari, Natal telah kita jadikan sumber rupa-rupa bisnis dan rejeki. Natal seolah-olah sudah tidak terpisahkan dari pohon terang, parsel, kartu natal, kue natal, tour natal  dan sejumlah komoditas atau barang dagangan lainnya. Jadi seandainya Yesus datang pada perayaan natal zaman sekarang, mungkin dengan terheran-heran Ia berpikir “ Apa hubungannya barang-barang ini dengan kelahiranKu?”

Tak dapat dipungkiri pula kita jatuh dalam kesibukkan natal. Beberapa minggu sebelumnya kita kena demam natal. Di rumah, di sekolah, di gereja atau di tempat kerja. Belanja ini dan itu, menyiapkan rupa-rupa hal,menghadiri pertemuan sana sini. Apalagi pada hari pelaksanaannya kita bernyanyi : Malam Kudus Sunyi Seyap. Indah nian syair lagu itu, namun, hati kita tidak sunyi seyap. Hati kita hiruk pikuk dan hinggar binggar.

Sadarkah kita bahwa kita terperosok dalam keramaian suasana gemerlapan dan kemewahan? Tahukah kita bahwa sebenarnya yang sedang kita rayakan adalah kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga yang sederhana dan miskin.
Mungkin kita tidak sadar bahwa ketika dalam emosi merohanikan Natal, kita sering berkata bahwa kita perlu membuka hati kita menjadi palungan supaya “Yesus lahir di hati kita? “ Kata-kata itu kedengaran bagus, tetapi tahukah kita apa maknanya? Sadarkah kita bahwa dengan berteriak seperti seorang demonstran yang mendesak agar natal ditindaklanjuti keadilan adalah hanya slogan semata?

Sekali lagi, coba kita renungkan bahwa ternyata kita juga jatuh dalam kemunafikan Natal. Pada hari Natal tiba-tiba kita berubah menjadi baik hati, damai dan pemurah. Tetapi begitu Natal usai, seketika itu pula kita kembali ke pola hidup semula yang menyakiti hati Sang Bayi Natal itu.

Apakah kita akan membiarkan pola langkah hidup kita seperti tidak ada bedanya dengan lampu dan hiasan natal yang hanya menyala selama beberapa hari saja di bulan Desember?

PERSEKUTUAN YANG MENGAKU DOSA

Pemimpin : Saudara-saudaraku, marilah kita menatap kembali keberadaan kita selaku umat yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus Juruslamat dunia dan mengaku dosa kita kepadaNya..
Kami mengaku padaMu ya Tuhan...
Bapak/Ibu : Kami tidak mampu mencintaiMu dengan sempurna, karena kami larut dalam kesibukan pekerjaan kami
Pemimpin : Kami mengaku padaMu ya Tuhan...
P & R        : Kami tidak dapat mengasihiMu dengan sempurna. Kami larut dalam egois masa muda dan kesenangan kami. Kami menganggap diri kami benar, sehingga kami sering mengabaikan nasihat orang tua, padahal sesungguhnya kami belum tahu banyak hal.
Pemimpin : Kami mengaku padaMu ya Tuhan...
ASM         : Kami tidak mampu membalas cintaMu dengan sempurna. Kami terlalu asyik bermain sehingga kami tidak melakukan tanggung jawab kami sebagai anak.
Pemimpin : Karena itu kami mohon keampunan dari pada MU...
Jemaat     : “ Ya Tuhan Allah kami sadar akan segala kesalahan kami. Kuduskanlah kami umatMu yang tidak pernah luput dari perselisihan, perseteruan, kesalahan berucap, menyakiti hati orang lain karena perasaan-perasaan dosa, iri hati, dendam serta kemunafikan. Berkenanlah mengampuni kami ya TUHAN, sehingga ROH Natal mengisi hati kami bukan hanya pada hari ini saja, melainkan sepanjang tahun.
Berkenanlah menuntun kami untuk menyadari bahwa ketika kidung malaikat habis bergema, ketika para gembala sudah kembali ke padang Efrata, ketika orang majus telah kembali ke negeri mereka, ketika bintang Betlehem telah sirna, ketika itulah amanat natal justru berawal, yaitu amanat untuk membawa damai sejahtera, meyembuhkan luka,memberi kelepasan, menyalakan cahaya, membagi senyum bahagia, meneduhkan jiwa dan melagukan gita pujian sorga.
Inilah doa kami..AMIN

Menyanyi KJ No. 96 : 3,4 DI MALAM SUNYI BERGEMA

Pel BIPRA  : Tetapi dosa pun tetap melanda dunia
Menyangkal kidung Kabar Baik
sekian lamanya
Hai insan buka hatimu, mengapa rusuh t’rus ?
Diamkan gaduh dan dengar nyanyian yang kudus

Jemaat     : Hai kamu yang menanggung b’rat, yang hidup tertekan
Mendaki susah jalanmu, langkahmupun pelan
Hai lihat, hari jadi t’rang, bebanmu di tebus
Tabahkan hati dan dengar nyanyian yang kudus

JANJI KEDATANGAN MESIAS

Pemimpin : Dalam suasana sukacita kita di tempat ini, disaat ini, marilah kita aktakan pengharapan dari iman kita dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus di Betlehem.

* Nubuatan oleh ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU KOLOM 6

PENYALAAN LILIN TANDA KESEDIAAN MENERIMA TERANG YANG SESUNGGUHNYA
Pemimpin : Marilah kita bersama menyalakan lilin-lilin ini untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan di antara saudara-saudara serta kita sama-sama bertekad untuk menjadi terang yang membawa kasih, damai dan penghiburan bagi hidup keluarga kita dan bagi orang-orang disekitar kita
....(lampu dipadamkan).............(sementara pemasangan lilin menyanyikan lagu)................


Menyanyi  : Malam Sunyi Senyap
Malam sunyi senyap bintang-bintang cemerlang
K’lak terdengar suara bawa kabar senang
Yesus Juru S’lamat datang di Betlehem
Yesus Juru S’lamat datang di Betlehem

Bintang-bintangpun Teranglah
Bintang-bintangpun teranglah, seterang hatiku
Anak Penebus t’lah datang, menebus dosaku
Lihatlah s’mua gembala bersuka hati
Serta semua malaikat datang bernyanyi
Haleluya, haleluya, haleluya

(setelah semua lilin menyala, seluruh jemaat)
menyanyi KJ No 92 “ Malam Kudus
Malam Kudus , sunyi senyap
Dunia terlelap. Hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra dan kudus.
Anak tidur tenang, anak tidur tenang
............................... saat teduh...............................

Pemimpin : TUHAN, bila lilin-lilin ini mulai luluh satu persatu dan bila cahayanya berangsur pudar, berilah kami iman yang teguh, agar kami bersinar terus, sekalipun menjadi korban karena Engakulah suluh abadi dalam hidup ini
Jemaat     : Jadikanlah kami lilin-lilin abadi untuk menguak tabir kegelapan di sekitar kami
............(lampu dinyalakan)......

* VG WKI Kolom 6

PELAYANAN FIRMAN TUHAN

Pembacaan ALkitab

Khotbah    :

* VG Remaja dan Pemuda

PERSEMBAHAN SYUKUR

Pemimpin : Di tengah kesukacitaan menikmati berkat, bimbingan dan pemeliharaan TUHAN, kita semua rindu menghadap hadiratNya. Marilah kita sapa Dia dalam kekudusan dan kepasrahan, kita persembahkan syukur kepadaNya, seraya menghayati makna dari kesaksian iman, bahwa “ Setiap perbuatan yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari Dia yang adalah Bapa segala terang.”
Jemaat     : Semoga pujian dan syukur kami bermakna bagi hormat dan kemuliaan nama TUHAN
Pelsus      : Bersorak sorailah bagi TUHAN semesta alam. Dia yang sempurna telah memelihara dan membebaskan kita dari malapetaka. Biarlah TUHAN semesta alam menjadi saksi terhadap syukur kita dan mendengar puji-pujian dari tempat ini, sebab besar kuasaNya dan tidak terselidiki jalan-jalanNya
Pemimpin : Marilah kita memberi persembahan sambil merenungkan bahwa disaat kita memberi bagi pelayanan Allah, maka kita tidak akan kekurangan melainkan kita diberkati dengan segala berkat yang dari Allah


Menyanyi  : KJ No 99 : 1,2 & 3 GITA SORGA BERGEMA
Gita sorga bergema Lahir Raja Mulia
Damai dan sejahtera turun dalam dunia
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta
Permaklumkan Kabar Baik Lahir Kristus T’rang Ajaib
Gita sorga bergma Lahir Raja Mulia

Yang disorga disembah, Kristus, Raja yang baka,
Lahir dalam dunia, dan Maria bundaNya
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah Imanuel
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia

Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar
Menyembuhkan dunia , dalam naungan sayapNya
Tak memandang diriNya, bahkan maut dit’rimaNya
Lahir untuk memberi , hidup baru Abadi
Gita sorga bergema Lahir Raja mulia

· VG  PKB Kolom 6



DOA SYUKUR/ SYAFAAT

Pendeta    : Marilah kita berdoa.......

NYANYIAN PENUTUP

Pemimpin : Jemaat TUHAN, marilah kita berdiri :
Mengakhiri ibadah ini, mari kita memuji TUHAN dengan menyanyikan

Menyanyi KJ No 120 “ Hai SIARKAN DI GUNUNG”

ASM         : Hai siarkan di gunung dibukit dan di mana jua
Hai siarkan di gunung lahirnya Almasih


R+P         : Di waktu kaum gembala menjaga dombanya
Terpancar dari langit cahaya mulia

PKB          : Hai siarkan di gunung dibukit dan di mana jua
Hai siarkan di gunung lahirnya Almasih

WKI         : Terbaring di palungan yang hinda dan rendah
Sang Bayi menyampaikan selamat dunia

Semua     : Hai siarkan di gunung dibukit dan di mana jua
Hai siarkan di gunung lahirnya Almasih


BERKAT
Pemimpin : Di sini.. Di perayaan  pra Natal Yesus Kristus, kita telah menghayati makna Natal. Dari sini pula, di kolom 6 ini kita di utus untuk memberitakan makna natal dalam pikiran, perkataan dan perbuatan ; disegala waktu, disemua tempat dan fungsi kita

Pendeta    : Kristus Putra Allah memberi sukacita dengan kehadiranNya di tengah kita dan memberimu damaiNya
Kiranya tangan kasih Tuhan yang lembut, selalu merangkul kita;
Kiranya mata tak terbatas dari Tuhan, senantiasa menilik dan mengawasi kita;
Kiranya hikmat pengetahuan dari Tuhan, selalu menjadi sumber berpikir, berkata dan bertindak kita;
Kasih karunia Tuhan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus beserta dengan saudara-saudara sekarang ini dan selama-lamanya

Jemaat     : Amin...amin...amin...amin...amin (dinyanyikan)

....( jemaat duduk...saat teduh)..............








2 komentar: